Name Server
Name server menggunakan basis data terdistribusi
yang terdiri dari tuples . Contoh
atribut: jika resource adalah printer, maka atribut dapat
menyatakan apakah obyek dapat melakukan pencetakan postcripts atau
tidak.
Hal penting yang harus dimiliki:
– Availability,
– Resilience to failure,
– Konsistensi,
– Kecepatan menerima
pengaruh perubahan name lists,
– Kemudahan mengkompilasi list
of objects (resources).
Ada 2 jenis Name Server:
A. Primary Name Server
– Mendapatkan data dengan
membaca file di storage
– Lebih dikenal dengan File
Zone
B. Secondary Name Server
– Mendapatkan data dengan
mereplikasikan data yang ada di primary server
– Lebih dikenal dengan
Transfer Zone
Bentuk Name List
- Name List Tersentralisasi Adalah Name list yang berada pada satu mesin.
- Kelebihan:
– Layanan
cukup dilakukan dengan melihat name lists.
– Waktu
yang dibutuhkan antara registrasi obyek & saat obyek tsb dapat diakses,
sangat singkat.
– Mudah
untuk memperoleh daftar obyek aktif.
- Kekurangan:
– Poor resilience:
jika node crash, terjadilah malapetaka.
– Kemacetan (congestion)
membatasi availability.
- Name List Tereplikasi Penuh
Digunakan untuk mengatasi
kekurangan name list tersentralisasi.
- Masalah:
– WRITE:
• Untuk
menjaga konsistensi, jika name list direplikasi, maka setiap perubahan
harus terefleksi di semua copy.
• Bagaimana
jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak dapat dihubungi (link
or node failures)?
– READ:
• Bagaimana jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau
ada beberapa replika yang tidak dapat diakses?
- Solusi:
– Sebuah name server dipilih
sebagai master, dan selalu merefleksikan secara akurat state of the
world.
– Name servers lainnya
bertindak sbg pemberi petunjuk (hint), yang belum tentu benar.
–
Propagasi informasi antara master dan replika dilakukan saat ‘sepi’.
0 comments:
Post a Comment