SEUMUR hidup, Carl Fredricksen (Edward Asner) selalu memimpikan sebuah petualangan besar. Ia selalu ingin menjelajahi daerah-daerah baru dan pergi berkeliling dunia. Sayangnya hingga ia berusia 78 tahun, semua itu hanya sekedar impian saja dan tak pernah jadi kenyataan.
Setelah istrinya meninggal, Carl mendapat masalah baru. Rumahnya akan digusur dan ia terancam berakhir di panti jompo. Merasa tak ada lagi yang bisa menghalanginya melakukan petualangan seperti yang ia impikan, Carl pun bertekad membawa rumahnya pergi mengelilingi dunia. Untuk mencapai tujuannya, Carl mengikatkan ribuan balon ke rumahnya dan menjadikan seluruh rumahnya sebuah balon terbang.
Celakanya, ada satu yang tak ia perhitungkan sebelumnya. Tanpa ia sadari, ternyata Russell (Jordan Nagai), anak berusia delapan tahun yang punya rasa ingin tahu berlebihan, ternyata ikut terbawa dalam perjalanan. Akhirnya, mau tak mau Carl harus membawa pergi Russell juga dan berharap bahwa mereka tak akan terlibat masalah besar karena ulah Russell ini.
Siapa yang tak kenal Pixar. Perusahaan animasi yang dipelopori oleh Steve Jobs, petinggi Apple, ini memang adalah perusahaan animasi yang selalu menyajikan film animasi berkualitas tinggi. Kalau tak percaya, lihat saja WALL-E yang berhasil memukau penonton dengan animasi nyaris tanpa dialog ini. Kesuksesan Pixar tak berhenti sampai di sini, kali ini Pixar kembali menawarkan animasi dengan konsep yang berbeda dari WALL-E.
Film berjudul singkat, ‘UP’, ini berkisah tentang sebuah kondisi yang sebenarnya hanya akan dimengerti oleh orang dewasa saja namun dengan pengolahan alur cerita yang menarik, konsep itu tak akan sulit diterima anak kecil dengan penalaran yang masih terbatas. Ide tentang mimpi yang tertunda, kehilangan orang yang dicintai dan kekecewaan yang kadang membawa berkah memang tak mudah dicerna anak-anak namun di situlah keunggulan film ini. Menyederhanakan konsep yang rumit itu.
Soal kualitas animasi, barangkali tak perlu dibahas lagi. Seperti biasa, Pixar tak akan melepas sebuah film animasi tanpa pengerjaan yang benar-benar sempurna. Didukung oleh pengisi suara yang sama handalnya maka lengkap sudah senjata film ini untuk merebut minat pasar. Karena penuangan ide yang brilian maka jelas range penonton film ini pun tak akan terbatas pada anak kecil saja. Orang dewasa pun dapat menikmati film ini tanpa merasa bosan. Range usia penonton yang lebar ini pun terwakili oleh dua karakter utama yang berbeda usia tujuh puluh tahun.
Pendek kata, durasi film sepanjang 89 menit seolah berlalu dengan cepat karena sepanjang film penonton akan dimanjakan dengan suguhan visual yang apik, karakter yang cukup kompleks dan terlihat hidup, pengisian suara yang benar-benar menjiwai, dan tentu saja sebuah cerita yang menghibur namun juga memberikan sedikit pencerahan buat mereka yang sedang dirundung duka.
0 comments:
Post a Comment